Sabtu, 10 November 2012

Hukum Perdukunan Di mata Islam


HUKUM PERDUKUNAN.

Hukum Mendatangi dukun itu gimana sih?

Kahanah ( Perdukunan ) Wazan Fa'alah diambil dari kata Takahhun, yaitu menerka-nerka dan mencari hakikat dengan perkara-perkara yang tidak ada dasarnya.
Perdukunan di Masa Jahiliyah dinisbatkan kepada suatu kaum yang dihubungi oleh para setan yang mencuri pembicaraan dari langit dan menceritakan apa yang didengarnya kepada mereka. Kemudian mereka mengambil ucapan yang disampaikan kepada mereka dari langit lewat perantaraan para setan dan menambahkan pernyataan di dalamnya.

Kemudian mereka menceritakan hal itu kepada manusia. Jika sesuatu terjadi yang sesuai dengan apa yang mereka katakan, maka orang-orang tertipu dengan mereka dan menja-dikan mereka sebagai rujukan dalam memutuskan perkara di antara mereka serta menyimpulkan apa yang akan terjadi di masa depan. Kerena itu, kita katakan, "Dukun adalah orang yang menceritakan tentang perkara-perkara Ghaib di masa yang akan datang."

Orang yang datang kepada dukun lalu bertanya kepadanya dengan tanpa mempercayainya. Ini diharamkan. Hukuman bagi pelakunya ialah tidak diterima shalatnya selama 40 malam, sebagaimana Termaktub dalam Shahih Muslim Bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Bersabda,:

"Barangsiapa Yang Datang Kepada Peramal Lalu Bertanya Kepada-nya Tentang Suatu Perkara, Maka Tidak Diterima Shalatnya Selama 40 Hari Atau 40 Malam."

Orang yang datang kepada dukun lalu bertanya kepadanya dan mempercayai apa yang diberitakannya, maka ini merupakan kekafiran kepada Allah Subhannahu Wa Ta'ala . Karena ia mempercayainya tentang pengakuannya mengetahui perkara ghaib, sedangkan mempercayai seseorang tentang pengakuannya mengetahui per-kara Ghaib adalah mendustakan firman Allah Subhannahu wa Ta'ala, :

"Tidak Ada Seorang Pun Di Langit Dan Di Bumi Yang Mengetahui Perkara Yang Ghaib, Kecuali Allah." ( QS. An-Naml : 65 ).


Pertama, ia datang kepada dukun lalu bertanya kepadanya dengan tanpa mempercayainya dan tanpa tujuan menjelaskan ke-adaannya ( kepada manusia ). Ini diharamkan, dan hukuman bagi pelakunya ialah tidak diterima shalatnya selama 40 malam.

Kedua, ia bertanya kepadanya dan mempercayainya. Ini kekafiran kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala, yang wajib atas manusia bertaubat darinya dan kembali kepada Allah. Jika tidak bertaubat, maka ia mati di atas kekafiran.

Awas Dukun Dan Paranormal Berubah Wujud !!!

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa Kerajaan Sulaiman      ( dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan Sihir ), padahal Sulaiman Tidak Kafir ( tidak mengerjakan sihir ), hanya syetan-syetan itulah yang kafir ( mengerjakan syihir ). Mereka mengajarkan Syihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu ) kepada seorangpun sebelum mengatakan, 'Sesungguhnya kami hanya cobaan ( bagimu ), sebab itu janganlah kalian Kafir'.

Maka mereka mempelajari dari Kedua Malaikat itu apa yang dengan Sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang ( suami ) dengan istrinya. Dan mereka itu ( Ahli Sihir ) tidak memberi mudlarat dengan Sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudlarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnyaa mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya ( kitab Allah ) dengan Sihir itu, tiadalah keuntungan baginya diakhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan Sihir, kalau mereka mengetahui."  ( Al Baqoroh: 102 ).

Pada dasarnya Paranormal adalah Dukun. Mereka tidak mau disebut Dukun karena perkataan Dukun tidak akan laku untuk dijual dikalangan masyarakat Indonesia karena imej dari perkataan tersebut sangatlah tidak intelektual. Oleh sebab itu banyak dari kalangan Dukun memilih tempat-tempat praktek di Perhotelan, mendirikan tempat-tempat Pesantren, melakukan Seminar-Seminar Ilmiah, Memiliki Perkantoran dan lain-lain dengan maksud merubah pandangan masyarakat mengenai imej dari praktek perdukunan tersebut.

Bahkan mereka tidak segan-segan meminjam ajaran-ajaran berbagai agama sebagai senjata untuk mengalihkan perhatian masyarakat tersebut. Bahkan mereka tidak segan-segan untuk memberikan titel pada nama mereka seperti : Abi, Ustad, Romo, Kyai atau bahkan dengan gelar-gelar intelek palsu seperti MBA, Ir, MA, BA, SE, dan lain-lain. Nah disini intelektualitas anda diuji untuk menentukan ajaran mana yang benar.

Perlu diingat bahwa Islam TIDAK pernah mengajarkan : Ilmu Terawangan, Ilmu Melihat Masa Depan, Ilmu Menghilang, Ilmu Terbang Dimana Anda Bisa Keluar Kota Dalam Beberapa Detik    ( Anda Lebih Sakti Dari Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam ), Ilmu Kebal, Masuk Ke Alam Ghaib, Menarik Benda Dari Alam Ghaib, Ilmu Ramalan Dan Terlebih Lagi Ilmu Kaya Raya.

Allah Subahanahu Wa Ta'ala Berfirman Dalam Surat Al-Jin Ayat 26-27 : " ( Dia adalah Tuhan ) yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihat-kan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu, kecuali kepada rasul yang diridlai-Nya."

SEDANGKAN MEREKA-MEREKA ( PARA DUKUN ) ADALAH BUKAN DAN TIDAK PERNAH AKAN MENJADI RASUL ALLAH. Barang siapa menggantungkan jimat penangkal pada tubuhnya, maka Allah tidak akan menyempurnakan kehendaknya." ( Hadits Riwayat Abu Daud ).

Ibnu Mas'ud berkata,  Aku dengar dari Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam Bersabda, : " Mantera-Mantera, tangkal dan guna-guna adalah Syrik" ( Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Daud ) Jadi Sekarang Harus Hati2 Banyak Penceramah Agama yang membawa nama agama padahal sebernarnya mereka adalah DUKUN YANG BERMUTASI !

0 komentar:

Posting Komentar