2. Surat Al-Qori'ah
1. Hari Kiamat.
10. Tahukah kamu apakah Neraka Hawiyah itu?
2. Apakah hari Kiamat itu?
3. Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti kupu-kupu yang bertebaran.
5. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,
7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya,
9. maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah.
11. (Yaitu) api yang sangat panas.
Surat yang mulia ini adalah makkiyah, dan ayat-ayatnya berjumlah sebelas ayat.[1]
Pada ayat yang pertama sampai ketiga, Allâh Ta'ala mengulang-ulang kata al-Qâri’ah (القَارِعَةُ). Diawali dengan kalimat pernyataan atau berita, kemudian dilanjutkan dengan dua kali kalimat pertanyaan. Sebagaimana telah diterangkan oleh para ulama, hal ini merupakan pengagungan Allâh Ta'ala terhadap betapa besar dan dahsyatnya hari Kiamat.[2]
Banyak penjelasan para ulama terhadap penafsiran makna al-Qâri’ah (القَارِعَةُ), yang seluruhnya kembali kepada satu makna, yaitu as-Sa’ah (hari Kiamat).[3]
Secara lebih luas, Syaikh ‘Athiyyah Muhammad Salim rahimahullâh mengatakan:
"Telah dijelaskan oleh Syaikh[4] -semoga Allah merahmati kami dan beliau-pada awal surat al-Wâqi’ah[5] (الوَاقِعَةُ), bahwa (al-Wâqi’ah) bermakna seperti ath-Thâmmah[6] (الطَّامَّةُ), ash-Shâkh-khah[7] (الصَّاخَّةُ), al-Âzifah[8] (الآزِفَةُ), dan al-Qâri’ah[9] (القَارِعَةُ)… dan telah diketahui (dalam bahasa Arab) bahwa sesuatu apabila besar (dahsyat) keadaannya, ia memiliki banyak nama.
Atau sebagaimana yang
telah diriwayatkan dari Ali radhiyallâhu'anhu (ia berkata), banyaknya
nama (pada sesuatu) menunjukkan agungnya perkara tersebut. Juga
telah diketahui, bahwa nama-nama tersebut bukanlah sinonim, karena
sesungguhnya setii kejadiannya. Juga dinamakan al-Hâqqah[10] (الحَاقَّةُ) karena hari itu nyata dan benar adanya. Juga dinamakan ath-Thâmmah (الطَّامَّةُ), karena bencana, malapetaka dan kehancuran pada hari itu sangat umum dan menyeluruh. Juga dinamakan al-Âzifah (الآزِفَةُ), karena kejadian hari itu sudah dekat, (hal ini) seperti iqtarabatis sa’ah[11] (اِقْتَرَبَتِ السَّعَةُ). Demikian pula surat ini (al-Qâri’ah, Pen). Lafazh al-Qâri’ah (القَارِعَةُ), berasal dari al-Qar’u (القَرْعُ) yang bermakna adh-Dharb (الضَّرْبُ),
yakni pukulan. (Sehingga, penamaan hari Kiamat dengan nama ini)
sesuai nama memiliki makna tersendiri. Hari Kiamat
dinamakan al-Wâqi’ah (الوَاقِعَةُ), karena hari itu pasti dengan penjelasan pada ayat berikutnya yang menerangkan, bahwa
hari itu melemahkan seluruh kekuatan manusia, hingga manusia
bagaikan kupu-kupu yang bertebaran, juga melumpuhkan kekuatan
gunung-gunung, hingga gunung-gunung itu bagaikan bulu yang
berhamburan.[12]
0 komentar:
Posting Komentar